Oleh: Yeyen Suratning

Memahami matematika memberi kita kemampuan untuk memahami apa pun. Ilmu matematika merupakan disiplin ilmu yang memiliki pengaruh luas pada cabang ilmu lainnya, terutama pada dunia keuangan. Matematika berkorelasi dengan setiap teori keuangan yang ada, dimana setiap permasalahan didalamnya dapat diselesaikan hanya dengan menerapkan matematika. Matematika menjadi kunci penting dalam pemahaman keuangan terutama statistik, grafik, trending, analisis maju maupun mundur dimana setiap indikator mengarahkan kita kembali ke matematika.

Matematika sangat menarik karena mampu mensintesis kasus keuangan dengan teknis, meliputi pengukuran probabilitas, pemodelan risiko dan aplikasi praktis dalam pemecahan  berbagai masalah dalam teori keuangan. Terlebih lagi dengan matematika, teori keuangan dan ekonomi dapat berkembang seiring canggihnya metodologi penelitian dari matematika.

Metode dalam matematika yang maju dapat digunakan sebagai pengembangan teoritis dibidang keuangan maupun ekonomi, hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan Nobel kepada para ahli teori keuangan modern. Penghargaan tersebut diberikan bukan karena cerminan fenomena yang telah mereka amati melainkan pada pengembangan teori dengan kemampuan prediktif matematika. Ketika kita mengaplikasikan matematika baik dalam investasi maupun manajemen risiko maka dapat dipastikan tidak akan terjadi accident dimasa mendatang. Jika kita mengandalkan matematika, maka dengan mudah kita dapat menyeleksi tingkat manipulasi pasar keuangan. Metode dalam matematika juga menuntut kita untuk meningkatkan kemampuan analisis dalam masalah-masalah keuangan, seperti analisis rasio, anggaran keuangan dan anggaran kas yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa matematika.

Matematika merupakan pondasi kuat dalam Critical Business Thinking, penetuan Capital Structure, penentuan harga dan inti pengambilan keputusan pada hampir seluruh sector bisnis. Dalam ekonomi kuantitatif misalnya, terdapat konvergensi antara pasar keuangan dan perilaku ekonomi, dalam hal ini fungsi matematika diibaratkan seperti fungsi jantung pada manusia. Dalam keuangan pun konsep dasar nilai waktu uang dan bunga majemuk merupakan pemahaman dasar bagi keuangan yang tidak terlepas dari matematika.

Matematikawan Perancis Louis Bachelier dianggap penulis karya ilmiah pertama pada keuangan matematis, diterbitkan dalam 1900. Tetapi keuangan matematis sendiri muncul sebagai suatu disiplin di tahun 1970-an, setelah karya Fischer Black, Myron Scholes dan Robert Merton pada teori harga option. Saat ini di Indonesia terdapat mata kuliah tersendiri yang wajib dipelajari dalam keuangan yaitu matematika keuangan yang merupakan bidang matematika terapan yang berfokus pada pemodelan pasar keuangan. Secara umum matematika keuangan merupakan pengembangan dari matematika dan numerik tanpa harus berkorelasi langsung dengan teori keuangan yang ada dengan menggunakan market value sebagai nilai awal pada model kita.

Sebagai catatan, karena matematika merupakan hal terpenting dalam ilmu keuangan maka perlu diperhatikan terkait kekonsistenan dalam pemodelan serta kompatibilasnya dengan teori ekonomi yang ada. Misal saja jika kita ingin mempelajari mengapa perusahaan mengambil keputusan harga saham tertentu, maka kalkulus stokastik dapat diterapkan untuk menentukan nilai yang sesuai dengan asset derivative saham tersebut.

Proses stokastik, kalkulus, martingale, statistik, aljabar lanjutan, pemodelan, aritmetika dan lain sebagainya sangat diperlukan untuk memperoleh gelar  Chartered Financial Analysist (CFA), kemampuan analisis kasus dikemas dalam dengan kemampuan logika yang kritis untuk mendapatkan daya prediktif yang kuat. Dalam keuangan semua yang kita lakukan adalah mempertimbangkan aspek keuangan bisnis ditambah pasar modal dengan focus utama adalah matematika terapan.

Kita berangkat dari matematika, selanjutnya kita akan dapat memahami segalanya. Mulai dari yang paling sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan hingga pada level dunia keuangan yang dapat mendatangkan keuntungan diluar dugaan kita.